Puisi "Asa" Karya: Maya Ardita
ASA
Maya Ardita
Si puan di hadapannya berdiri seribu bunga
Hilang raut riangnya saat bunga mengering berjatuhan
Rintangan dan jalanan yang berliku
Terabaikan oleh matanya yang hampa
Indahnya bila memiliki seribu bunga
Wajah berseri memandang bunga yang terbuka
Maju selangkah ternyata banyak bebatuan
Melanjutkan perjalanan ternyata sangat menanjak
Ia tanam bunga, berharap menampakkan keindahannya
Akhirnya tahu bagaimana bunga menjatuhkan kelopaknya
Dibuang semua bunga, kecewa dilewatinya
Terpleset di bebatuan, tergelincir saat menanjak
Bangun lagi untuk menuju akhir, menanjak lagi agar cepat tiba
Ternyata ia menumpahkan air, lantas segera mencari kain
ingin melepaskan tetapi sudah jatuh
Merasa terjebak ketika sudah terlanjur jauh
Komentar
Posting Komentar